Indonesia Surplus Politikus Minim Pengusaha
Rabu, 27 Agustus 2008 – 07:36 WIB
Dalam sesi tanya jawab, Dahlan diberondong pertanyaan dari peserta soal definisi penting dan menarik. Misalnya, Sulistiawan yang bertanya apakah figur Hidayat Nur Wahid dan Tifatul sudah masuk kriteria penting dan menarik untuk dicalonkan jadi calon presiden. Ada juga yang bertanya apakah PKS menarik bagi kalangan pengusaha.
Ditanya seperti itu, Dahlan tertawa. ”Wah, bagaimana ya, saya takut kalau jadi fitnah,” katanya sambil melirik Hidayat dan Tifatul yang juga hadir. Hidayat tersenyum, Tifatul malah bertepuk tangan bersama peserta seminar. Moderator yang juga presenter Indy Rachmawaty juga memaksa Dahlan untuk menjawab.
”Begini saja, untuk ideal itu kan jarang sekali. Jadi mungkin ada yang memenuhi unsur penting tapi kurang menarik dan sebaliknya. Kepemimpinan di Indonesia itu kan ada dua presiden dan wapres, jadi salah satunya saja,” katanya disambut tepuk tangan riuh peserta seminar.
Soal apakah PKS menarik bagi pengusaha, menurut Dahlan fifty-fifty. ”Dari pergaulan, saya tahu benar pengusaha itu diam-diam mendukung PKS. Tapi, ada juga yang takut kalau nanti PKS menang akan banyak aturan dan macem-macem,” katanya.
Yang penting, lanjut pria yang pernah jadi aktivis PII dan HMI itu, pengusaha perlu diyakinkan. ”Pengusaha itu butuh bukti nyata dalam kurun waktu yang panjang.Pengusaha itu mementingkan track record dan trust. Itu tidak bisa dibangun dalam tempo singkat. Jadi jangan gampang gr (gede rasa) dengan pengusaha,” katanya.
Pembuktian itu juga dilihat dari cocoknya kata dengan perbuatan. ”Kalau sampai trustnya cedera maka untuk memulihkannya butuh waktu lebih lama,” katanya. (rdl/cak)