Indonesia tak Berasap, Janji Jokowi yang Ditepati
Pada hari lingkungan hidup sedunia tahun 2017, Menteri Siti secara gamblang juga menegaskan bahwa alam perlu diperlakukan secara proporsional, dan tidak primitif dimanfaatkan hanya untuk mengeruk keuntungan segelintir orang, dengan merugikan banyak rakyat lainnya. Untuk itulah secara filosofis dan dalam praktisnya, sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam.
''Manusia hendaknya tidak hanya bisa mengambil, tetapi juga harus mampu memberi. Lingkungan dan alam kita membutuhkan perlindungan. Sangat signifikan kebutuhan itu sekarang,'' tegasnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa berdasarkan hasil kajian The Organisation of Economic Co-operation and Development (OECD), memperlihatkan hasil studi bahwa investasi pada usaha ramah lingkungan mengatasi perubahan iklim dapat sejalan dengan investasi untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
''Jadi jangan sekali-kali ada upaya 'mengelabui' bahwa perlindungan lingkungan akan menghambat investasi. Itu tidak benar sama sekali,'' katanya tegas.
Menteri Siti mengatakan, diperlukan upaya sungguh-sungguh melindungi dan memulihkan lingkungan sebagai komitmen kuat menjamin hak-hak konstitusional warga negara termasuk generasi mendatang. Itu hanya bisa dilakukan secara bersama-sama.
''Satu nafaskan antara perlindungan dan pengelolaan, serta jangan dikotomikan investasi dan lingkungan. Dibutuhkan kejujuran dalam prakteknya. Mari kita aktualisasikan praktek-praktek keselarasan itu dengan kejujuran. Untuk Indonesia kita,'' ajaknya. (jpnn/klh)