Industri Aluminium Terdongkrak Permintaan Ekspor
jpnn.com - SURABAYA – Kinerja industri aluminium dinilai terbantu permintaan pasar ekspor. Ketika pasar domestik belum menggembirakan, ekspor terus digenjot.
Executive Managing Director PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) Alim Prakasa menyatakan, permintaan produk alumnium extrusion di pasar internasional tumbuh positif, baik kuantitas maupun jumlah customer.
Penjualan produk perseroan pun naik 1,8 persen saat sales di pasar domestik justru turun tujuh persen.
Kontribusi penjualan dari pasar domestik mencapai 76 persen, sedangkan pasar ekspor 27 persen. ”Kalau dibandingkan, pergeseran komposisi nilai penjualan masih lebih tinggi ekspor,” ujarnya.
Dia menjelaskan, tahun ini industri aluminium masih sulit karena harga komoditas yang jatuh. Harga rata-rata aluminium dunia pada Januari–Mei 2016 adalah sekitar USD 11.533 per ton.
Angka tersebut lebih rendah 14 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni USD 1.779 per ton. Tahun lalu, pendapatan INAI sebesar Rp 1,38 triliun atau naik 50 persen secara year on year (yoy).
Pada kuartal pertama 2016, laba bersih anak usaha Grup Maspion itu tumbuh 26,1 persen. Penjualan dari jasa konstruksi cenderung mendominasi, yakni 55 persen. Penjualan dari segmen tersebut tumbuh 17,4 persen.
Hal itu berbanding terbalik dengan penjualan dari aluminium section yang justru tumbuh negatif, yakni minus 20,1 persen.