Industri Cetak Digital Naik 100 Persen
Senin, 27 Mei 2013 – 05:15 WIB
Menurut Hadi berlangsungnya hajatan pilkada secara susul-menyusul, baik pemilihan gubernur maupun pemilihan bupati/wali kota, serta pemilihan anggota DPR/DPRD di berbagai daerah turut memicu meningkatnya permintaan jasa cetak. Sayangnya, mayoritas mesin cetak digital masih impor. "Masih jarang yang membuat sendiri," katanya
Hingga saat ini, imbuh Hadi, industri dalam negeri masih mengandalkan mesin-mesin cetak dari Jerman, Tiongkok, India, dan Taiwan. Baik untuk kebutuhan mesin cetak konvensional maupun digital. "Kendala untuk impor cetak digital adalah melalui enam tahap sebab, masuk dalam kategori larangan dan pembatasan," ujarnya.
Ini yang membuat anggota APMCI yang sebagian mendatangkan mesin dari luar negeri tidak bisa memuhi permintaan dengan cepat. Dampaknya, mereka melakukan jalan pintas untuk memenuhi order. "Seharusnya, kondisi ini dapat dimanfaatkan pabrikan dalam negeri," cetusnya.(dio)