INDY Refloating Saham Petrosea
Kamis, 09 Juni 2011 – 09:01 WIB
Sementara sepanjang 2011, perseroan optimistis meningkatkan produksi batubara dari anak usahanya yaitu, PT Kideco Jaya Agung (Kideco) menjadi 31 juta ton pada 2011 dari 29,1 juta ton pada 2010. Soal harga jual rata-rata (average selling price/ASP) Kideco diproyeksikan sebesar USD 66 per metrik ton (MT). Di mana pada kuartal pertama 2011 harga jual rata-rata sebesar USD 62 per MT, harga itu diharapkan terus meningkat hingga akhir tahun, sesuai kenaikan harga jual komoditas di pasar global.
Sedang untuk tambang PT Santan Batubara diharapkan mencapai produksi sebesar 2,5 juta ton, dengan ASP sekitar USD 85.1 per ton. Tahun lalu, produksi Santan Batubara sebanyak 2,1 juta ton. Santan Batubara merupakan perusahaan patungan. Indika Energy memiliki 50 persen saham, sedangkan 50 persen dikuasai PT Harum Energy Tbk (HRUM). “Peningkatan itu akan mendongkrak laba bersih dibanding 2010,” tambah Azis Armand, Direktur Keuangan INDY.
Di sisi lain, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 185,1 juta dari kas internal. Alokasi Capex untuk Petrosea sebesar USD 103 juta, sisanya untuk kebutuhan modal kerja anak-anak usaha lain. Untuk Petrosea, perseroan mengharap tambahan kontrak senilai USD 1,04 miliar dari PT Gunung Bayan Pratama, PT Santan Batubara, dan PT Adimitra Baratama Nusantara.
Di samping itu, untuk usaha power plant perseroan akan menyelesaikan proyek pembangkit listrik di Cirebon milik PLN berdaya 60 Mega Watt (mw).