Infertilitas Masalah Besar Bagi Pasutri
Sabtu, 14 Mei 2011 – 12:40 WIB
Untuk wanita, lanjutnya, infertilitas dapat diatasi dengan cara pemberian terapi obat hormonal dan antibiotik dan sebagian lainnya melalui inseminasi buatan dan bayi tabung yang merupakan proses mempertemukan sel telur dan sperma di luar tubuh sehingga fertilisasi terjadi di luar. Lalu embrio ditransfer ke dalam rahim. "Bagi pria dengan hasil sperma yang kurang memuaskan, maka sperma dapat langsung disuntikkan ke sel telur. Teknik ini sering di sebut ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection)," kata Ichwanul.
Sementara itu, ahli kandungan dari Klinik Yasmin Kencana RSCM dr Budi Wiweko SpOG (K) mengatakan, seiring bertambahnya usia seorang perempuan, maka kemampuannya dalam mereproduksi sel telur dengan kualitas dan kuantitas yang baik semakin menurun. "Hal ini dihubungkan dengan usia kronologis ovarium yang dihitung sejak kehidupan intra uteri, dengan usia biologis ovarium yang lebih menggambarkan cadangan ovarium dan responnya terhadap stimulasi ovarium. Dengan demikian, usia kronologis ovarium bisa saja berbeda dengan usia biologisnya," terangnya.
Menurut Wiweko, dalam 10 tahun terakhir, usia perempuan yang hamil untuk pertama kalinya meningkat lima kali lebih tua disbanding dengan dekade sebelumnya. "Padahal seiring dengan bertambahnya usia seorang perempuan, maka kemampuannya dalam memproduksi sel telur dengan kualitas dan kuantitas yang baik semakin menurun. Di sekitar 30-35 tahun, fertilitas (kesuburan) seorang perempuan mulai menurun dan diikuti penurunan yang cepat pada usia sesudahnya," jelasnya.