Ingat Kekasih, Aremania Itu Dihajar, Darah Mengucur Deras...Ya Allah
Seketika itu semua penumpang mobil berhamburan menyelamatkan diri. Tidak terkecuali Slamet, yang ketika itu nyata-nyata menggunakan kaos Aremania yang belum lama dibelinya di Stadion Kanjuruhan Malang.
Saat lari, Slamet lupa kalau berangkat dengan kekasihnya Novi. ‘’Padadal, saya lari dan sembunyi di kandang sapi. Tapi, saya tetap dikejar seorang bonek. Saya baru aman saat menemukan kamar mandi, dan sembunyi di dalamnya,’’ tutur Novi mengenang pelariannya.
Begitu ingat Novi, rupanya Slamet yang posisinya sudah sangat aman dari amuk massa bonek, ingin kembali. Slamet ingin menyelamatkan Novi. Tetapi, naas belum sempat menemukan Novi, Slamet telah lebih dahulu menjadi bulan-bulanan suporter bonek. ‘’Saya tidak tahu (dihajarnya). Tapi, jelas saya mendengar suara bak-buk bak- buk,’’ kata Novi.
Setelah dirasakan reda dan ratusan bonek melanjutkan perjalanan ke Sragen, Novi pun keluar dari tempatnya sembunyi. Novi menemukan tubuh kekasihnya, Slamet yang sehari-hari jualan sayur keliling, tanpa daya dan kekuatan. Darah mengucur deras karena luka-luka yang dialami Slamet sanat serius.
‘’Wonten tigo tatune. Sing mriki sakmenten ombone (Ada tiga lukanya. Yang sini segini besarnya),’’ rinci Novi menggambarkan luka robek di punggung dan kepala belakang Slamet.
Begitu didekati Novi tidak kuasa melihat kondisi kekasihnya. Novi juga tidak mampu komunikasi dengan Slamet. Karena keadaannya benar-benar sangat parah. Komunikasi dengan Slamet baru terjadi saat sudah berada di RSU Sragen. ‘’Iki piye.’’ Hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut Slamet kepada Novi. Yang akhirnya, Slamet meninggal dunia.
Saat itu, bisa saja Novi dan Doni mengalami nasib sama seperti Slamet. Tetapi, karena Novi dan Doni menunda ganti kaos Arema, akhirnya bisa lolos. Meski untuk lolos itu harus melalui perjuangan berat. Novi harus berlari mencari persembunyian. Doni dengan dada dan tubuh gemetaran berusaha bertahan nonton TV di dalam bengkel ban.
‘’Waktu isi bensin di pom itu (SPBU Jatisomo) saya disuruh mas mandi dan ganti baju (kaos Arema). Tapi, karena masih pagi dan waktu mainnya masih lama, saya bilang nanti saja,’’ kata Novi. Doni sendiri juga memilih tidak ganti kaos Arema dan tetap mengenakan kaos kuning tanpa gambar apapun.