Ingatkan Prabowo soal Risiko Membela Tersangka Korupsi Haji
jpnn.com - JAKARTA - Sikap Prabowo Subianto yang membela Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali terkait dugaan korupsi penyelenggaraan haji terus menuai kritik dan cibiran. Sikap Prabowo yang mengaku anti-korupsi tapi meragukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah menjerat Suryadharma sebagai tersangka korupsi haji merupakan ironi.
Menurut Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Jakarta, Poltak Agustinus Sinaga, KPK tentu punya bukti kuat untuk menjerat tersangka korupsi. Karenanya Poltak menegaskan, mestinya Prabowo senang karena KPK terus bekerja memberantas korupsi.
“Bukankah Prabowo mempunyai jargon hapuskan korupsi? Kalau Prabowo dalam sikapnya membela Suryadharma, artinya dia sudah mulai memiliki niat untuk melakukan tebang pilih semenjak jadi capres terhadap pelaku korupsi,” kata Poltak kepada wartawan di Jakarta, Selasa (27/5).
Poltak menambahkan, masyarakat sudah muak dengan pelaku korupsi. Karenanya sikap Prabowo yang tetap menganggap Suryadharma tak bersalah sama saja melawan arus kuat masyarakat.
“Harusnya sebagai capres dia tahu itu, bukan malah mengambil langkah-langkah yang melemahkan KPK. Kecuali Prabowo memang ingin berhadap-hadapan dengan rakyat, yah silahkan saja,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Prabowo saat berkunjung ke kediaman pengusaha Hary Tanoesoedibjo di Jakarta, Kamis (22/5) pekan lalu mengkritik KPK yang menjadikan Suryadharma sebagai tersangka korupsi penyelenggaraan haji. ”Saya garis bawahi ini, secara pribadi tidak percaya bahwa SDA bersalah," kata Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus itu justru curiga dengan momentum penetapan SDA sebagai tersangka korupsi. Menurutnya, jangan sampai KPK dijadikan alat politik. (ara/jpnn)