Ingin Karyanya Bisa Dipamerkan di Surabaya
Selasa, 16 Maret 2010 – 05:14 WIB
Ternyata yang Rafty tunjukkan adalah gambar Gus Dur. Pada gambar itu tak hanya Gus Dur yang membubuhkan tanda tangan, tapi juga Nyonya Sinta Nuriyah. Gambar itu dia bikin saat Gus Dur mengunjungi putrinya, Yenny Wahid, yang pernah bekerja sebagai wartawan The Sydney Morning Herald.
Setiap goresan yang ditorehkan Rafty adalah rekaman sejarah yang dilalui dan dilihatnya. Ketika menceritakan sebuah sketsa yang diberi judul Surabaya Port (Pelabuhan Surabaya) saat dia berada di Kota Pahlawan, Rafty seperti menerawang pada masa berpuluh tahun lalu saat Pelabuhan Tanjung Perak masih dipenuhi perahu dan kapal-kapal dengan yang layar digulung saat merapat di dermaga.
Para kuli pelabuhan bertubuh kekar dan telanjang dada memanggul drum-drum berisi anggur. "Waktu itu pelabuhannya sangat indah dan bersih. Bagaimana sekarang?" tanya Rafty kepada Jawa Pos. "Oh, Pelabuhan Surabaya tetap indah dan airnya bersih," jawab saya.