Ingin Kuliah Tak Kesampaian, Gantung Diri di Kontrakan
jpnn.com - DEPOK - Niat melanjutkan pendidikan tapi terkendala biaya membuat Gehard Pattiwael, 20 gelap mata. Pemuda yang mengontrak di Jalan Tebu, RT 04/06, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji itu nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena orang tuanya di Maluku tak mau membiayainya untuk kuliah.
Jasad siswa SMA asal Ambon itu ditemukan tiga rekannya yang datang menjenguk ke kontrakan Senin (16/12) pukul 05.00. Informasi yang dikumpulkan INDOPOS, awalnya jasad Gehard ditemukan Bernadus Carlo Sumampouw, 21; Elias T Pontororing, 23 dan Bram Sebastian Dethan, 20 yang datang ke kontrakan remaja asal Ambon itu.
Ketiganya melihat korban tergantung di kusen belakang rumah kontrakan. Belakangan diketahui aksi bunuh diri dilakukan Gehard karena tidak diber biaya kuliah oleh orang tuanya. Buktinya, SMS (short message service, red) dari ponsel korban kepada orangtuanya.
Isi SMS, korban terus menanyakan uang masuk untuk biaya kuliah ke salah satu universitas yang ada di Kota Depok. Bahkan, dari keterangan rekan-rekan korban, persoalan keuangan itu membuat Gehard tertunda melanjutkan pendidikannya pada awal tahun ajaran baru lalu.
”Saat kami temukan Gehard tergantung di atas kusen pintu dapur dengan tali tambang. Saya pun sempat tidak percaya kalau disuruh datang hanya untuk melihat dia bunuh diri. Sudah saya hubungi keluarganya di Ambon,” kata Bernadus kepada INDOPOS/
Mereka bertemu di Gereja GPIB Salom, Kampung Lio, Kecamatan Pancoran Mas. Di rumah ibadah itu korban curhat mengenai persoalan terganjalnya dia masuk kuliah karena orang tuanya belum juga mengirimkan uang. Namun, Bernardus bersama dua rekannya yang lain sempat menasehati korban agar tetap bersemangat menunggu kiriman uang dari orangtuanya tersebut.
”Keluhannya memang masalah kuliah. Sempat saya lihat juga SMS ke orangtuanya di kampung. Memang keinginannya sangat kuat untuk kuliah, soalnya anaknya pintar dan nilai akademisnya bagus," ucap Bernadus.
Di tempat yang sama, Kanit Reskrim Polsek Beji, AKP Syah Johan mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus bunuh diri pelajar asal Maluku itu. Sejumlah barang bukti telah diamankan seperti tali tambang warna kuning untuk gantung diri, dua telepon selular dan beberapa berkas pendaftaran kuliah.
”Akibat tidak bisa kuliah karena biaya korban gantung diri. Kami sudah cek semua barang tidak ada yang hilang. Penyebab bunuh diri karena tidak bisa kuliah kami ketahui dari SMS kepada orangtuanya. Semua rekan korban juga mengetahui itu,” ujar Johan. (jpnn)