Ingin Melakukan Transplantasi Rambut? Simak nih Penjelasannya
"Karena ini tindakan operasi, jadi, harus dikerjakan untuk protokol operasi dan otomatis sebelumnya tidak konsumsi alkohol dan rokok. Dan sebisa mungkin harus tidur yang nyaman sebelumnya karena biasanya kalau misalnya harus grabak-grubuk dan malamnya enggak tidur dan sebagainya biasanya, kan, jadi deg-degan ya, dan itu membuat tensi naik," ujar dr. Nur Anindhawati di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (20/6).
"Nah, kalau tensi naik otomatis kami kan jadi perlu menunda dulu, segala macam. Ibaratnya kami akan melakukan operasi jika pasien dalam kondisi fit," sambungnya.
Selain itu, pasien juga perlu memperhatikan beberapa hal setelah melakukan transplantasi rambut di antaranya, menghindari menggaruk di area kepala yang dilakukan transplantasi rambut dan mandi dengan menggunakan shower bertekanan tinggi.
"Intinya jangan melakukan sesuatu yang membuat anda menggaruk, menggesek atau tidak sengaja mencabut rambut. Salah satunya adalah mandi dengan shower bertekanan tinggi," kata Anindhawati.
Kemudian, dia juga mengingatkan soal mengontrol aktivitas agar tak terlalu banyak berkeringat.
Sebab, pasien pasca-tindakan transplantasi rambut tak memungkinkan untuk berkeramas secara berlebihan.
"Sebisa mungkin jangan berkeringat terlalu banyak. Kan, kulit kepala ini lagi enggak bisa dikeramas dengan baik, kan. Memang keramas, tetapi ibaratnya tidak sampai menyeluruh," ucap Anindhawati.
"Jadi, kalau misal berkeringat banget otomatis akan menimbulkan masalah di folikel yang lagi kita baru buat, otomatis itu akan mempersulit dia untuk tumbuh," imbuhnya. (mcr7/jpnn)