Ingin Merdeka, Kurdi Langsung 'Dikeroyok' Enam Negara
jpnn.com, IRBIL - Tantangan terhadap hasil referendum warga Kurdi di Irak terus berdatangan. Kemarin, Kamis (28/9), setidaknya enam negara menyatakan bakal melarang maskapai penerbangan mereka terbang ke Bandara Internasional Irbil.
Langkah pelarangan terbang ke ibu kota Kurdistan Region, tempat referendum dihelat, itu sesuai dengan imbauan Irak. Lima negara lainnya adalah Turki, Jordania, Mesir, Lebanon, dan Uni Emirat Arab.
Hari ini (29/9) Middle East Airlines milik Lebanon, EgyptAir milik Mesir, dan Royal Jordanian milik Jordania tak lagi terbang ke Irbil atau Suleimaniyah.
”FlyDubai baru akan menyetop penerbangan ke dua bandara tersebut mulai Sabtu (besok, Red),” terang juru bicara maskapai penerbangan murah asal Dubai, Uni Emirat Arab, itu.
Sebelumnya, menyikapi referendum yang menghasilkan kemenangan kubu ”ya”, kubu yang menghendaki kemerdekaan Kurdi, Irak menegaskan penolakannya.
Selain itu, mereka menuntut Bandara Internasional Irbil dikembalikan kepada mereka. Sejak 2005, bandara tersebut memang dikelola Pemerintah Regional Kurdistan (KRG).
Sampai kemarin, warga Kurdi yang tersebar di banyak negara terus merayakan hasil referendum tersebut. Misalnya, di Irbil, Hidad dan sang ayah merayakannya dengan berpawai.
Di telapak tangannya, bocah enam tahun itu menggenggam tiga butir kelereng hitam. Itu adalah lambang perceraian Kurdi dan Irak.