Ini Cara Akom Yakinkan Kader Golkar Daerah Jelang Pemilihan Ketum
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Golkar Ade Komarudin terus bergerak ke dari daerah satu ke lainnya seiring semakin dekatnya pelaksanaan musyawarah nasional (munas) untuk memilih ketua umum di partainya. Misalnya, Jumat (19/2) Ade dalam sehari bersafari ke Jawa Tengah dan Sumatera Barat.
Tentu saja politikus yang lebih akrab disapa dengan nama Akom itu bertemu dengan kader-kader Golkar di daerah yang dikunjunginya. “Niat kami kan silaturahmi untuk berdiskusi. Jadi setiap pertemuan juga berjalan akrab, bersahabat dan penuh suasana kekeluargaan,” ujarnya melalui layanan pesan singkat, Sabtu (20/ 2).
Namun, ia tak melulu membahas soal pencalonannya pada pemilihan ketua umum Golkar pada munas yang akan digelar tak lama lagi. Sebab, ada persoalan yang tak kalah penting. Yakni mendiskusikan kondisi Partai Golkar saat ini yang secara politik sedang dalam keadaan krisis karena tidak mendapatkan pengesahan dari pemerintah.
“Membicarakan tentang perlunya Partai Golkar keluar dari kondisi itu dan harus ada solusi politik untuk menyelamatkan kepentingan yang lebih besar, yaitu eksistensi Partai Golkar,” sambungnya.
Akom menambahkan, banyak agenda politik besar di Golkar yang hanya bisa dilakukan jika partai berlambang beringin hitam itu mendapat pengakuan dari pemerintah. Karenanya, sambungnya, situasi yang dihadapi Golkar saat ini memerlukan kebersamaan seluruh kader.
Akom yang dalam setiap kunjungan ke daerah didampingi orang kepercayannya, Bambang Soesatyo, juga menekankan pentingnya soliditas partai untuk kembali bersatu dalam semangat rekonsiliasi. “Kita lupakan semua perbedaan, perselisihan, dan perpecahan yang pernah ada sehingga organisasi Partai Golkar solid,” tegasnya.
Ia mengingatkan tantangan terdekat yang akan dihadapi Golkar adalah pilkada serentak gelombang kedua pada 2017, serta pemilu 2019. Ade menegaskan, Golkar harus bisa membangun hubungan yang baik dengan pemerintah demi kelanjutan pembangunan yang berpihak ke rakyat.
“Golkar perlunya membangun relasi dan posisi politik dengan pemerintah yang produktif. Menempatkan kepentingan rakyat, bangsa dan negara pada skala prioritas utama,” tegasnya.