Ini Dampak Kemunculan Saipul Jamil di Televisi terhadap Psikologi Korban
jpnn.com, JAKARTA - Psikolog Klinis Oryza Zativa menyebut kemunculan pedangdut Saipul Jamil di televisi melukai perasaan korban yang telah menerima pelecehan seksual.
Oryza menjelaskan sebagian besar korban pelecehan seksual di masa pubertas atau sekitar usia 13 tahun hingga dewasa awal 25 tahun sedang mencari jati diri dan mengindentifikasi dirinya dengan berbagai fase krisis perkembangan psikologinya.
Dengan begitu, pelecehan seksual terhadap korban dalam rentang usia tersebut bisa merusak atau menghambat proses perkembangan psikologi tersebut.
"Belum lagi dampak gangguan kejiwaan yang muncul akibat perilaku pelecehan seksual," kata Oryza saat dihubungi JPNN, Senin (6/9).
Oryza memerinci gangguan yang bisa ditimbulkan ialah kecemasan, depresi, dan trauma (PTSD), gangguan tidur, hingga kehilangan konsep diri.
"Korban sendiri sebelumnya akan mengalami syok, malu, marah, sedih, kecewa, kemudian menarik diri, dan negative thinking," jelas Oryza.
Dengan kondisi psikologi yang berpotensi dirasakan korban saat ini, Oryza menentang kemunculan Saipul Jamil di televisi usai bebas dari penjara.
"Munculnya kembali SJ sebagai tontonan jelas akan melukai perasaan para korban pelecehan seksual pada umumnya dan korban SJ pada khususnya. Memori lama akan peristiwa yang menyakitkan akan teringat lagi," paparnya.