Ini Harapan Wakil Ketua DPR Setelah Pemerintah Mengekstradisi Maria Pauline
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly telah mengekstradisi buronan pembobolan kas BNI Rp 1,7 triliun, Maria Pauline Lumowa, dari Serbia.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi aparat penegak hukum yang telah bersinergi dalam mengekstradisi Maria.
"Dan dengan gigih selama 17 tahun akhirnya yang bersangkutan bisa dibawa kembali ke tanah air untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Dasco kepada wartawan di gedung DPR, di Jakarta, Jumat (10/7).
Namun, Dasco mengatakan bahwa memang harus didalami lebih lanjut apakah Maria ini benar-benar pelaku utama dari kasus pembobolan kas BNI Kebayoran Baru dengan modus letter of credit fiktif.
"Menurut catatan kami, memang harus didalami lebih lanjut apakah pelaku memang pelaku utama atau kemudian masih ada dalang atau pelaku utama yang sampai saat ini masih aman-aman saja," ungkapnya.
Wakil ketua umum Partai Gerindra itu berharap dengan ditangkapnya Maria, dapat membuka tabir gelap yang selama 17 tahun ini tidak bisa diketahui kebenaran dari kasus tersebut.
Sisi lain, Dasco juga meminta aparat melakukan sinergi menangkap sejumlah buronan lain yang masih kabur. Dia percaya bahwa dengan upaya yang serius, kerja sama yang baik, dan sinergi para penegak hukum, maka buronan-buronan yang belum ditangkap itu bisa dibawa pulang.
"Dengan kerja sama yang baik bisa dipulangkan atau ditangkap oleh aparat penegak hukum," katanya. (boy/jpnn)