Ini Kata Pakar Penyakit Dalam Soal Wabah Hepatitis di Kampus IPB
jpnn.com - BOGOR - Kasus hepatitis A yang menyerang puluhan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) mengundang perhatian para dokter spesialis penyakit dalam. Bagaimana tidak, kasus ini telah dinyatakan sebagai salah satu yang terbesar setelah Kabupaten Bandung dan Kota Depok.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Dalam Indonesia (PAPDI) Kota Bogor, Erwanto Budi Winulyo mengatakan, hepatitis A, merupakan salah satu food borne disease alias penyakit yang ditularkan melalui makanan. Penularannya pun akan semakin 'lancar' pada periode tertentu seperti musim hujan yang menyebabkan sanitasi lingkungan pemukiman menjadi tempat paling baik untuk berkembang biaknya kuman.
“Di daerah Bogor Barat dan Kabupaten Bogor ini memang rawan terhadap penularan penyakit. Jadi tidak hanya mahasiswa saja, masyarakat pun bisa terkena. Kita harus hati-hati,” kata Erwanto kepada Radar Bogor (grup JPNN), Minggu (13/12).
“Dan tidak hanya hepatitis A saja, dengan kondisi cuaca dan lingkungan seperti ini bisa juga ada penyakit lainnya seperti deman typhoid, gastroentritis atau radang usus, dan lainnya,” tambah Erwanto lagi.
Lalat adalah salah satu hal yang patut diwaspadai untuk mencegah penularan hepatitis. Karena, lalat merupakan media penghantar virus paling baik, khususnya hepatitis. Dan itu tidak menutup kemungkinan terjadi di kantin yang terdapat di sekitaran area kampus IPB Dramaga. Sehingga, yang menentukan apakah makanan kita ini tercemar virus penyakit tertentu adalah lewat makanan yang kurang sehat atau penyajiannya yang terkontaminasi virus dari lalat.
“Jadi sekali lagi, kita harus waspada memilih makanan yang bersih, yang sehat, cuci tangan. Ini adalah pesan-pesan klasik yang terkadang kita suka lupa, bahkan dokter juga suka lupa,” tukasnya.
Diakuinya, hepatitis A sebagai penyakit yang harapan sembuhnya lebih baik dibanding jenis hepatitis lainnya. Namun penyakit ini tetap sangat menggangu lantaran waktu penyembuhan dan pemulihannya memakan waktu lama.
Lantas, bagaimana upaya kuratif atau penyembuhan yang baik untuk hepatitis A? Hal ini pun, kata Erwanto, sempat dibahas dalam salah satu forum diskusi grup mengenai vaksin hepatitis. Memang, pada dasarnya hepatitis A ini bisa dicegah dengan kebersihan lingkungan, lalu pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan selalu mencuci tangan, dan daya tubuh yang baik.