Ini Lho Koran Pertama di Indonesia
Mendapat sambutan hangat dari masyarakat Batavia, pada 9 Februari 1745 surat izin usaha Bataviase Nouvelles diperpanjang hingga tiga tahun ke depan.
Namun, lain lubuk memang lain pula ikannya. De Heeren Zeventien (Tuan-tuan XVII, yakni 17 anggota Dewan Direktur VOC) di Amsterdam, Belanda, khawatir koran itu akan membuka informasi yang sifatnya “rahasia.”
Maka, melalui sepucuk surat bertanggal 20 November 1745, De Heeren Zeventien meminta van Imhoff memberedel Bataviase Nouvelles.
Jordens dibuat termenung. Mengingat-ingat berita di koran itu tak pernah mengkritisi VOC. Begitu pula Gubernur Jenderal van Imhoff.
Sekadar catatan, Imhoff adalah orang yang membangun kantor pos pertama di Batavia. Dia pula yang menyatukan sembilan perdikan (perkampungan) di Pakuan, sekitar Istana Peristirahatan Gubernur jadi satu wilayah administratif bernama Buitenzorg (kini Bogor).
Apa daya, van Imhoff tak kuasa melawan perintah atasan. Sejak 20 Juni 1746, Bataviase Nouvelles tidak lagi menjadi bagian dari sarapan pagi masyarakat dan para pelaut di Batavia.
Cikal Bakal
Setelah memeriksa sejumlah literatur sejarah, semangat menerbitkan Bataviase Nouvelles sebetulnya diilhami Memorie der Nouvelles milik Jan Pieterszoon Coen, Gubernur Jenderal keempat Serikat Dagang Hindia Timur atau VOC (1617-1623).