Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini Manfaat Peningkatan Aktivitas Fisik pada Anak

Sabtu, 18 Februari 2017 – 02:28 WIB
Ini Manfaat Peningkatan Aktivitas Fisik pada Anak - JPNN.COM
ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

jpnn.com - jpnn.com - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak yang melakukan lebih banyak latihan/olahraga mungkin memiliki gejala depresi yang lebih sedikit dibandingkan rekan-rekan mereka yang kurang aktif.

Peneliti menggunakan aktivitas pelacak untuk melihat berapa banyak aktivitas fisik yang anak-anak lakukan. Kemudian mewawancarai anak-anak dan orang tua mereka untuk menilai apakah mereka memiliki gejala depresi.

Hasil studi menemukan bahwa ketika anak-anak melakukan aktivitas fisik yang kuat pada usia 6 tahun dan 8 tahun, mereka mungkin kurang memiliki gejala depresi besar dua tahun kemudian.

"Hasil kami menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas fisik pada anak-anak bisa mencegah depresi," kata pemimpin studi, Dr. Tonje Zahl, seperti dilansir laman Lifescript, Kamis (16/2).

Sementara banyak penelitian telah mendokumentasikan potensi olahraga untuk meningkatkan mood dan membantu dengan depresi untuk orang dewasa, sedikit yang diketahui tentang aktivitas fisik memengaruhi kesehatan mental pada anak-anak.

Seringkali, depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya tidak muncul sampai masa remaja.

Studi ini meneliti sampel anak-anak dari Trondheim. Peneliti mensurvei orang tua mereka untuk menilai kesehatan mental anak-anak pada usia 6 tahun, kemudian melakukan wawancara tindak lanjut dengan orang tua dan anak-anak pada usia 8 tahun dan 10 tahun untuk menentukan apakah mereka memiliki gejala depresi.

Secara keseluruhan, peneliti memiliki data 795 anak-anak pada usia 6 tahun, 699 pada usia 8 tahun dan 702 pada usia 10 tahun.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak yang melakukan lebih banyak latihan/olahraga mungkin memiliki gejala depresi yang lebih sedikit dibandingkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TAGS   anak  depresi