Ini Penjelasan Menkeu soal Sumber Dana Penanganan Gempa Palu
jpnn.com - Menteri Keuangan Sri Mulyadi Indrawati menjelaskan pendanaan penanganan bencana gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Menurut dia, mekanismenya sama dengan penanganan gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang hingga kini masih terus berjalan.
Mekanismee yang dimaksud, jelas menteri yang beken disapa dengan panggilan Ani, adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengajukan kebutuhan anggaran ke Kemenkeu. Biasanya dalam bentuk dana on call atau uang tunai.
Dana ini dipegang BNPB untuk melakukan tindakan dan kegiatan terutama penanganan bencana pada tahap awal yang bersifat mendesak. Selain itu, BNPB juga akan mengelola proposal dari kementerian dan lembaga untuk menangani baik emergency maupun tahap rehabilitasi.
"Jadi pada saat ini kami memberikan on call untuk BNPB di dalam rangka mereka masih di satu sisi meneruskan penanganan bencana di Lombok, ditambah sekarang dengan penanganan bencana di Palu," kata Ani di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/10).
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, dana on call BNPB terbaru telah disetujui oleh Kemenkeu pada pekan lalu. Jumlahnya Rp 560 miliar.
Namun, pihaknya belum mengetahui secara detail berapa jumlahnya khusus untuk Sulteng.
"Karena waktu mengajukannya, BNPB memasukkan kebutuhan mereka termasuk untuk Lombok. Jadi kita lihat berapa kebutuhan mereka," ucap Ani.
Kalau kebutuhan dana on call BNPB tidak mencukupi, tambahnya, maka lembaga yang dipimpin Willem Rampangilei akan mengajukan anggaran tambahan. Terlebih dengan adanya gempa dan tsunami di Donggala dan Palu.
"Jadi ini mekanismenya akan selalu sama. Dengan dana cash-nya mereka sudah semakin menipis atau diestimasikan akan habis, mereka akan menyampaikan permintaan kepada kementerian keuangan dan kami akan proses sesuai dengan kebutuhan BNPB," jelasnya.(fat/jpnn)