Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Anda Stres

Minggu, 24 Maret 2019 – 17:40 WIB
Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Anda Stres - JPNN.COM
Stres. Foto: Pixabay

Gejala lain yang muncul akibat peningkatan adrenalin yakni kaku otot di area leher, bahu, dan rahang. Keringat tiba-tiba bercucuran, timbul sakit kepala, dan gangguan saluran cerna seperti mual, nyeri ulu hati, diare, konstipasi, perubahan selera makan (baik meningkat maupun menurun), munculnya jerawat dan rasa gatal di tubuh, rasa lelah yang tak biasa, terdapat gangguan tidur, gangguan haid, hingga gairah seksual yang menurun.

Selain adrenalin, tubuh juga mengeluarkan hormon kortisol sebagai respons terhadap stres. Hormon ini memicu peningkatan kadar gula darah.

Di otak, kortisol terikat dengan sel-sel saraf serta memengaruhi proses berpikir, termasuk bagaimana situasi-situasi yang membuat stres direkam dalam ingatan. Para pakar berpendapat bahwa keberadaan hormon ini dapat menjelaskan mengapa seseorang mampu mengingat situasi yang amat traumatis atau emosional dengan sangat jelas.

Lantas, apakah stres berbahaya?

Studi menyebutkan bahwa paparan stres sesungguhnya amat penting untuk mengembangkan ketahanan, yang memungkinkan Anda untuk mengatasi situasi yang tidak terduga dan menantang. Analoginya seperti vaksin yang mendorong kekebalan terhadap penyakit; adanya “suntikan” stres mendorong kekebalan terhadap berbagai stresor (penyebab stres) di kemudian hari. Baik suntikan vaksin maupun stres membuat Anda tidak nyaman pada awalnya, tapi sebetulnya Anda sedang membangun stamina dan kekuatan.

Oleh sebab itu, ada yang dinamakan stres positif (eustress) dan stres negatif (distress). Stres yang bersifat positif umumnya berlangsung singkat, memotivasi, dan memberikan suntikan energi secara instan. Efek lain yakni berkurangnya sensitivitas terhadap rasa sakit, meningkatkan kekebalan tubuh, dan menguatkan daya ingat.

Sebaliknya, stres yang bersifat negatif umumnya terjadi dalam waktu lama dan berkepanjangan. Biasanya ini didorong oleh rasa cemas yang terus-menerus dan pada akhirnya memengaruhi perilaku, produktivitas, dan hubungan sosial dengan orang lain. Dalam jangka panjang, stres negatif ini juga dapat menimbulkan penyakit seperti rentan infeksi karena kekebalan tubuh yang menurun, diabetes, penyakit jantung, dan depresi.

Itulah yang terjadi pada tubuh saat Anda sedang stres. Sejatinya, stres adalah reaksi alami terhadap berbagai situasi kehidupan.

Selama dalam batas wajar, adanya stres akan membantu Anda tampil lebih baik dalam situasi-situasi yang menantang. Namun, perlu diingat bahwa stres yang berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Karena itu, berusahalah sebaik mungkin untuk mengelola stres dan menjaganya dalam kadar yang sehat.(RN/RVS/klikdokter)

Perlu diingat bahwa stres yang berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental.

Redaktur & Reporter : Yessy

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close