Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Inikah Cara Jitu Memperkuat Nilai Tukar Rupiah?

Senin, 14 September 2015 – 04:18 WIB
Inikah Cara Jitu Memperkuat Nilai Tukar Rupiah? - JPNN.COM
Ilustrasi. Foto: dok/Radar Surabaya

jpnn.com - SURABAYA - Chief Financial Officer Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bukan hanya disebabkan faktor fundamental saja, namun juga faktor psikologis, di mana para pemilik dolar masih enggan melepasnya ke pasar.  

Menurutnya jika pelemahan nilai tukar rupiah saat ini sebenarnya sudah terlalu dalam dan tidak lagi mencerminkan aspek fundamental. Sebab idealnya rupiah sekarang ini berada di level 12.500 per USD. 

Cara yang paling tepat untuk bisa mendongkrak nilai rupiah adalah meningkatkan daya tukar rupiah. Untuk itu, seharusnya pengusaha dan masyarakat ikut aktif menukar dolar yang dimiliki,” kata Kartika seperti dikutip dari Radar Surabaya, Senin (14/9).

Masalah fundamentalnya adalah dolar yang masuk ke Indonesia tidak dikonversi menjadi rupiah. Di satu sisi para pemilik dolar seperti para pengusaha masih banyak yang menahan dolarnya. Akibatnya membuat Indonesia semakin kesulitan mengatasi krisis ekonomi global. “Masak hanya BI (Bank Indonesia) saja yang terus melepas dolar. Para pemegang dolar juga harus menjual uangnya,” tegasnya. 

Diakui, sekarang ini berbeda dengan dengan krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 lalu. Di mana sektor industri dan perbankan tumbuh namun pada tahun 1998 perbankan masih belum bagus dan cenderung banyak kepentingan. 

Pihaknya juga mengutip ekonom AS yang juga mantan Gubernur Federal Reserve, Alan Greenspan. Yaitu kondisi perekonomian saat ini lebih banyak digerakkan oleh "animal spirit" ketimbang rasio. 

Sedangkan dari sisi greed, saat ini sebenarnya banyak pengusaha Indonesia yang memegang dollar AS.  Namun, mereka mereka tak mau melepas mata uangnya itu ke pasar lantaran nilai tukar terus menguat. 

"Saat ini kondisi perekonomian global memang sedang tidak menentu. The Fed belum pasti kapan menaikkan suku bunga acuannya. Sementara kondisi perekonomian Tiongkok melemah sehingga membuat pasar dalam ketidakpastian," urainya. 

SURABAYA - Chief Financial Officer Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News