Inilah Daftar Jawara IGSCA 2023, Didominasi Perusahaan Besar, Punya Komitmen Kuat
Dari sisi kebijakan, BI mendorong terciptanya green financing melalui penerbitan peraturan rasio Green Loan to Value (LTV), Green Ratio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM), serta pengembangan instrumen pasar uang hijau.
Kemal menjelaskan sebagai bagian dari apresiasi terhadap ikhtiar perusahaan untuk menjadi green company, bersama sejumlah pegiat lingkungan, diadakan ajang penjurian untuk melihat sejauh mana implementasi prinsip-prinsip green business diterapkan.
Beberapa hal yang disoroti adalah penerapan aspek ekonomi berkelanjutan, inklusi sosial, kesejahteraan dan kenyamanan karyawan, pengelolaan lingkungan, serta ESG.
Kemal mengungkapkan terdapat 21 perusahaan yang mendaftar dan mengikuti assessment di ajang IGSCA 2023. Mereka merupakan deretan BUMN dan perusahaan swasta, baik perusahaan swasta nasional maupun multinasional skala besar.
Dari 21 perusahaan yang mendaftar pada proses assessment, ada 20 peserta lolos sebagai finalis dan yang mengikuti proses akhir hingga ikut penjurian 18 perusahaan.
Untuk menyeleksi siapa yang the best di bidang green aspect ini, SWA juga sudah menunjuk tim juri yang memang sangat expert di bidang lingkungan hidup.
"Mereka sudah menyepakati parameter-parameter untuk menilai sejauhmana keunggulan korporasi-korporasi peserta dalam manajemen lingkungan hidup," ungkap Kemal.
Di kategori manufaktur perusahaan yang berhak menyandang predikat “Very Good” ialah Coca Cola Europacific Partners Indonesia, PT Nestlé Indonesia, PT Polytama Propindo dan PT P&G Operations Indonesia.