Inilah Debut Awal Marco Polo dengan Pimpinan Tentara Monggol yang Menyerang Jawa
“Ini bola-bola emas kemenakanku Arogoin…” Kaisar menatap Piter. “Tak pernah kulihat bola-bola ini jatuh ke tangan orang lain, kecuali kalau dapat mengalahkan Arogoin. Dan kau pasti telah mengalahkannya, bukan?”
Piter cuma mengangguk. Ternyata Kaisar sangat menghargai kepandaian seseorang. Dia senang pada Piter yang sangai lihai memanah.
Kami tinggal di Karakorum selama musim panas bersama Kaisar. Kami sering menemani Kaisar berburu. Bidikannya hampir tak pernah meleset. Dan dia sangat mengagumi Piter.
“Kau tak rugi menebus Piter dengan sepuluh keping uang emas, Marco…” kata Kaisar suatu hari kepadaku. Entah siapa yang mengatakan hal ini. Aku dan Martino sama sekali tak pernah menceritakannya.
Pembaca Historiana sekalian, dalam lembaran catatan Marco Polo selanjutnya disebutkan bahwa Piter didapuk Kaisar Khubilai memimpin pasukan Monggol ke Jawa.
“Kaisar Khubilai ingin menghukum Kertanegara, Raja Singasari karena pada 1289 telah menghina Kaisar dengan memotong hidung dan telinga Meng Ki, utusan Kaisar,” tulisnya.
Tapi, sebelum itu, Marco Polo, Martino bersama Piter telah diangkat menjadi pegawai kerajaan setelah ikut berjibaku bersama pasukan Monggol menumpas pemberontakan Bangsa Shin di Propinsi Yunan, Kwangsi, Kwantung dan Kiangshi.
Bagaimana ceritanya? Ikuti terus serial berikutnya… --bersambung (wow/jpnn)