Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Inilah Fakta-Fakta Penyebab Banjir Bandang di Sentani  

Selasa, 19 Maret 2019 – 17:22 WIB
Inilah Fakta-Fakta Penyebab Banjir Bandang di Sentani   - JPNN.COM
Dirjen PDASHL KLHK Ida Bagus Putera Prathama menjelaskan terkait penyebab banjir di Sentani. Foto: Natalia Laurens/JPNN

Menurut Putera, menjadi catatan penting bagi semua kalangan untuk juga memperbaiki kondisi mulut sungai yang kecil menuju muara. Hal ini mengakibat tidak tertampungnya air atau banjir jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di Sentani

Perluasan Pemukiman

Adanya perluasan kota dan permukiman di bagian hilir (daerah terdampak) turut memberikan dampak yang cukup signifikan sehingga terjadi bencana banjir. KLHK sebelumnya sudah pernah memberikan peta terkait wilayah-wilayah yang rawan bencana pada pemda seluruh Indonesia. Karena itu harus menjadi catatan untuk pengembangan perkotaan dan pemukiman di daerah. 

Wilayah yang terdampak banjir berada di dekat lereng hulu sungai sehingga turut diterjang banjir jika hujan turun dengan intensitas tinggi. 

Putera menambahkan faktor tutupan hutan di DAS Sentani terhitung baik dan berkisar 55% dari total area DAS. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pohon yang tercabut dari akarnya, serta adanya longsor pada area hulu DTA.

Karena itu, dia menampik bahwa penyebab banjir itu adalah kerusakan hutan seperti informasi yang beredar belakangan ini. Tercatat luas perubahan tutupan  lahan sepanjang lima tahun dari 2012 hingga 2017 adalah 3,3 persen.

"Luas lahannya 15.199,83 hektar. total hutan yang berkurang seluas 495, 47 hektar atau 3,3 persen. Jadi tidak ada perubahan signifikan pada hutan di hulunya. Karena kawasannya memang lereng, sehingga tidak mudah juga diberdayakan," 

KLHK mengirimkan tim khusus untuk menindaklanjuti dan menyelidiki penyebab lain banjir di Sentani tersebut. (flo/jpnn)

Banjir bandang menerjang wilayah sekitar Sentani dan mengakibatkan puluhan warga meninggal dan hilang.

Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close