Inilah Hasil Penyelidikan Polisi Soal Pembunuhan Dua Perempuan di Asahan
“Selesai diautopsi, besok lah mamak langsung di kubur,” timpal Liston Manik, anak Sulung Nursi Sirait pada wartawan.
Rudi Marpaung, Kepala Dusun setempat ditanyai wartawan menyebut, selama ini, kedua korban diketahuinya tidak pernah bermasalah dengan warga.
“Bu Klara itu guru saya dulu di sini. Setahuku, karena cekcok sama suaminya lah dia minta pindah tugas. Orangnya baik, gitu juga Bu Nursi. Selama ini saya tahu gak ada masalah. Bu Klara dulu juga warga sini dan suaminya masih tinggal di sini. Kalau Bu Nursi anaknya 6 dan semua sudah merantau semua, kerjaannya ya bertani. Saya dapat laporan itu dari warga malam itu juga,” ucap Rudi.
Pengakuan senada disampaikan Sabariah boru Siregar, warga setempat. Menurut Sabariah, kedua korban dikenal sebagai wanita yang baik.
“Dia (Nursi) kakak saya, ada hubungan keluarga. Setahu saya, emas kak Klara yang disimpan dalam tas hilang, kreta (sepeda motor) Supra punya kak Klara dan sejumlah uang diduga hilang,” akunya.
Disinggung dari mana dia bisa mengetahui korban atas nama Klara kehilangan sejumlah barang yang disebutnya itu, wanita beranak 4 ini mengaku selama ini korban Klara sering memakai sejumlah emas berupa gelang, cincin dan begitu juga sepeda motor Supra BK 8052 VAD.
“Kakak itu ya naik supra setahuku. Dia kalo tidur biasanya masukkan emasnya ke dalam tas, gak pernah dipakai. Kakak itu setahu aku ya sering pake emas. Kuliat tadi dalam tas kak Klara cuma ada ATM Bank Sumut, BPKB dan STNK kretanya, SIM, KTP, dan surat surat emas,” akunya lagi. (ind)