Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Inilah Inovasi Pemanfaatan Teknologi Nuklir untuk Tekan Polusi Sampah Plastik

Selasa, 18 Mei 2021 – 22:01 WIB
Inilah Inovasi Pemanfaatan Teknologi Nuklir untuk Tekan Polusi Sampah Plastik - JPNN.COM
Menteri LHK Siti Nurbaya menjadi pembicara pada IAEA High Level Round Table Discussion for The Asia and the Pacific Region yang dilaksanakan secara virtual pada Selasa (18/5). Foto: dok KLHK

"Artinya, total sampah plastik laut di Indonesia berkurang sebesar 15,3% baik untuk kegiatan di darat maupun yang berbasis di laut. Kami akan terus meningkatkan upaya untuk mengurangi jumlah timbulan sampah sebesar 25,9% pada akhir tahun 2021 dan sebesar 38,5% pada akhir tahun 2022," terang Menteri Siti.

Menteri Siti mengungkapkan mulai 2020 hingga 2024, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) akan mengkaji dan melakukan penelitian pengembangan komposit plastik yang terbuat dari komposit serat selulosa dan mikroplastik radio-trace serta radioekologi akuatik.

"BATAN sejak lama telah berkolaborasi dengan IAEA dalam penggunaan energi nuklir untuk penggunaan damai, yang kemudian menjadikan IAEA menunjuk BATAN sebagai pusat kolaborasi untuk makanan dan industri. Selanjutnya, BATAN akan terus mengkaji dan meneliti komposit plastik kayu dengan menggunakan serat berbasis kelapa sawit," ungkap Menteri Siti.

Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) BATAN juga telah menyiapkan dokumen rencana implementasi proyek NUTEC Plastic sebagai dasar endorsement bagi Indonesia menjadi pilot country. 

Melalui program ini diharapkan penggunaan iradiasi (polimerasi) dalam daur ulang limbah plastik dapat dikembangkan lebih lanjut melalui sektor industri pada skala ekonomi.

Hal lainnya yang disampaikan Menteri Siti dalam forum diskusi internasional tersebut antara lain adalah penguatan aturan dan regulasi untuk memastikan bahwa lingkungan yang baik dan sehat menjadi hak fundamental bagi setiap masyarakat.

Kemudian, Indonesia juga telah secara aktif terlibat dalam memastikan pengelolaan sampah plastik di banyak forum internasional, seperti dalam forum IGR-4 yang menghasilkan Deklarasi Bali tahun 2018, serta peran Indonesia dalam merumuskan Resolusi Perlindungan Ekosistem Laut dari Kegiatan Berbasis Darat pada sidang UNEA-4.

Indonesia juga telah mendirikan Regional Capacity Center for Clean Seas (RC3S) di Bali pada tahun 2019, dengan tujuan untuk mendorong penguatan inisiatif internasional untuk perlindungan ekosistem laut dari sampah plastik. RC3S juga diharapkan dapat menjadi pusat pengetahuan internasional tentang sampah plastik di laut.

Menteri Siti Nurbaya mengungkapkan mulai 2020 hingga 2024, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) akan mengkaji dan melakukan penelitian pengembangan komposit plastik yang terbuat dari komposit serat selulosa dan mikroplastik radio-trace serta radioekologi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close