Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Inilah Kabar Baik bagi Penderita Gagal Ginjal dan Kanker

Senin, 04 Januari 2016 – 00:04 WIB
Inilah Kabar Baik bagi Penderita Gagal Ginjal dan Kanker - JPNN.COM
Adi Santoso, mengembangkan protein terapetik Erythropoietin (EPO) Generasi II. FOTO : HILMI SETIAWAN/JAWAPOS

”Saya merasa bangga. Supaya karyanya mengalir ke luar laboratorium, peneliti harus bekerja sama dengan banyak pihak,” kata suami Avi Fibry Octavina itu. Istri Adi juga bekerja di Puslit Bioteknologi LIPI.

Adi menjelaskan, protein EPO berfungsi merangsang pembentukan sel darah merah (eritrosit) dalam sumsum tulang. Pada keadaan normal, tubuh manusia dapat memproduksi sendiri protein itu di dalam ginjal.

Namun, pada pasien yang mengalami gagal ginjal, produksi protein EPO terganggu. Akibatnya, mereka sering kekurangan sel darah merah atau anemia. ”Anemia juga dialami penderita kanker,” tuturnya. Anemia penderita kanker yang menjalani kemoterapi juga semakin dahsyat.

Protein terapeutik EPO II yang berhasil dikembangkan Adi bersama timnya diharapkan bisa menjadi penolong bagi para penderita anemia itu. Protein terapeutik EPO II yang berwujud cair disuntikkan melalui intravena (IV). Kemudian, protein tersebut akan menstimulasi pembentukan sel darah merah di sumsum tulang (bone marrow).

Setelah disuntikkan, protein EPO II yang dikembangkan Adi itu menuju sumsum tulang. ”Setelah itu, produksi sel darah merah akan mendapatkan rangsangan kembali. Maka, produksi sel darah merah dapat berjalan lagi sebagaimana mestinya,” urai pria lulusan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang itu.

Adi mengaku mulai bersinggungan dengan riset protein EPO pada 2004. Dia ditawari langsung oleh Umar Anggara Jenie, kepala LIPI waktu itu. Umar menugasi Adi supaya mengembangkan riset untuk memproduksi protein EPO dengan media tanaman.

Saat itu Adi mengatakan, kebutuhan protein EPO sangat penting. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga dunia. Sampai sekarang, papar dia, kebutuhan protein EPO di dunia farmasi masih sangat tinggi.

Jebolan S-2 Animal Sciences dan S-3 Cellular Molecular Biology di North Dakota State University (NDSU) AS itu langsung menerima tawaran tersebut.

HASIL penelitian Adi Santoso tentang terapeutik erythropoietin (EPO) II segera diproduksi masal. Temuan baru tersebut diharapkan bisa membantu mengurangi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close