Inilah Penyebab Natuna Jauh dari Konflik dan Intoleransi, Kepala BPIP Sampaikan Hal Ini
jpnn.com, NATUNA - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi menyampaikan Natuna merupakan daerah teritoris kepulauan yang ada di Indonesia yang memiliki adat yang kokoh dan kehidupan beragama yang harmonis.
Hal itu disampaikan Prof Yudian saat hadir di acara Seminar Pembinaan Ideologi Pancasila untuk Komunitas Perbatasan yang berlangsung di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna.
"Saya bangga bisa hadir memenuhi undangan STAI Natuna. Apalagi Natuna juga terkenal dengan adatnya yang kokoh dan kehidupan beragamanya yang harmonis, yang jauh dari kata konflik dan intoleransi," kata Prof Yudian saat memberikan sambutan di depan mahasiswa STAI Natuna, Rabu (14/12).
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi saat menyampaikan sambutan di Seminar Pembinaan Ideologi Pancasila untuk Komunitas Perbatasan yang berlangsung di STAI Natuna, Rabu (14/12). Foto: Dokumentasi Humas BPIP
Dalam kesempatan itu, Prof Yudian juga menyinggung mengenai keberadaan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional.
Pada regulasi itu disebutkan bahwa salah satu pusat kegiatan strategis nasional, yaitu kawasan yang ditetapkan secara nasional mempunyai nilai strategis yang penataan ruangnya diprioritaskan, di mana usaha dan kegiatannya berdampak besar terhadap kondisi geopolitis dan pertahanan keamanan nasional serta regional.
"Wilayah perbatasan sebagai batas kedaulatan suatu negara secara universal memiliki peran strategis dalam penentuan kebijakan pemerintah, baik untuk kepentingan nasional maupun hubungan antarnegara," terang mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Prof Yudian menjelaskan modernisasi wilayah perbatasan tidak selalu diterjemahkan dalam pengertian fiskal dan teknis.