Inilah Strategi Menggaet Wisatawan Dari ASEAN
Rizki menambahkan, pada partisipasinya kali ini, Kemenpar menyewa lahan 90 meter persegi yang terletak di Hall A dengan nomor booth M16-23, M28-29.
Booth itu yang memfasilitasi 20 industri pariwisata (TA/TO dan akomodasi/atraksi/DMO/minat khusus) dari destinasi yang dipilih berdasarkan akses direct flight, tujuan wisata minat khusus (wisata selam), dan tujuan wisata yang berhubungan dengan religi (agama Budha).
Yaitu Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
”Selama lima hari penyelenggaraan TITF 2017, akan banyak aktivitas yang aktraktif dan interaktif bagi para pengunjung booth Indonesia seperti minuman has dan refreshment corner, demo atau workshop corner, virtual reality (VR) corner, games dan gift redemption, dan peta Indonesia Interaktif,” beber wanita jebolan Institute Tekhnologi Bandung (ITB) itu.
Sekadar informasi, berdasarkan statistik UNWTO, wisatawan internasional di negara-negara ASEAN berasal dari sumber intra ASEAN dengan persentase rata-rata 50 persen.
Wanita yang biasa disapa Kiki itu menambahkan, pada 2017, Kemenpar menargetkan sebanyak 15 juta wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia.
Sebanyak 45 persennya merupakan turis yang berasal dari negara ASEAN.
”Untuk mencapai target tersebut, kami menerapkan strategi yang signifikan terkait dengan peraturan, anggaran pemasaran dan promosi serta pengembangan infrastruktur dan destinasi. Indonesia telah sangat proaktif dalam menarik wisatawan internasional untuk datang ke Indonesia dan menjelajahi tanah air kita tercinta,” ujarnya.