Inilah Titah Terakhir Bung Karno (2/habis)
Patung Palu Arit
Pembangunan monumen Dirgantara yang sudah memasuki tahap akhir, berhenti karena meletus peristiwa G30S 1965.
Padahal landasan patung di simpang Pancoran sudah beres digarap Ir. Sutami. Semua bagian patung yang dikerjakan Edhy di Yogya juga tinggal dibawa ke Jakarta.
Oleh kaum kontrev yang anti-Soekarno, landasan patung di simpang Pancoran yang terbengkalai itu dijadikan alat propaganda.
Ada yang sebar fitnah landasan yang melengkung itu simbol untuk mencongkel mata para jenderal yang dibunuh di Lubang Buaya.
Jangankan monumen congkel mata, cerita congkel mata di lubang buaya itu ternyata hanya karangan Orde Baru.
Hasil visum et repertum tentang terbunuhnya para jenderal di Lubang Buaya, jauh sekali dari cerita fitnah tersebut. Tak ada cungkil mata, tak ada sayatan silet, kelamin mereka utuh.
Kala itu beredar pula fitnah yang cukup masif. Bahwa di sana akan dibangun patung palu arit. Aiiih…