Inovasi Kemandirian Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat untuk Deteksi Penyakit Infeksi
Kolaborasi diharapkan dapat memperkuat kemandirian di sektor kesehatan Indonesia, khususnya dalam hal pengadaan alat uji diagnostik.
Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam mencapai kemandirian di sektor kesehatan.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, pada 2020 sekitar 90 persen bahan baku obat di Indonesia masih diimpor, dan negara ini juga bergantung pada alat kesehatan impor untuk sebagian besar kebutuhan medisnya.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya inovasi lokal seperti Nucleopad dalam mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri dan meningkatkan kemampuan produksi dalam negeri.
Selain itu, laporan dari Lembaga Pengembangan Ekspor Indonesia (LPEI) mencatat bahwa nilai impor alat kesehatan Indonesia mencapai USD 1,1 miliar pada 2021, angka yang terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Dengan mengembangkan produk-produk lokal, Indonesia berpeluang besar untuk menurunkan angka ini dan meningkatkan daya saing industri kesehatan dalam negeri di pasar global.
"Kami percaya inovasi ini dapat mendorong kemandirian kesehatan di Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada impor produk diagnostik," ungkap Yusuf.
Dia mengatakan dengan adanya produk ini, biaya pengadaan alat diagnostik diharapkan dapat ditekan, sekaligus mempercepat diagnosis dan penanganan penyakit menular.