Integritas Pemberantasan Korupsi Ganjar Sesuai Tagline
jpnn.com, SEMARANG - Pengamat politik dari Fisip Univesitas Islam Negri (UIN) Walisongo, Semarang, Nur Syamsudin menyatakan calon gubernur petahana Ganjar Pranowo selama menjabat Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 selaras dengan komitmen tagline yang bersangkutan. Yakni mboten korupsi mboten ngapusi (tidak korupsi, tidak berbohong).
“Komitmenya sesuai tagline itu kan beliau tidak korupsi, tidak ngapusi, kemudian dalam pelaksanaan program di Jateng juga tidak ada indikasi kalau ada masalah soal korupsi yang dialamatkan ke Ganjar,” ujar Syamsudin di Semarang, Senin (5/3/2018).
Syamsudin yang juga anggota Asosisasi Ilmu Politik Indonesia menilai politikus PDIP itu selama menjadi Gubernur Jateng cukup berintegritas dan memiliki komitmen terhadap pemberantasan korupsi.
Selama ini, kata dia, tidak ada kasus-kasus yang kemudian muncul sebagai suatu problem yang didasari pada dugaan adanya korupsi. Pelaksanaan program-program yang ada di Jawa Tengah sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Pelaksaan program ya sesuai dengan hukum yang ada,” ujarnya.
Sementara terkait kasus korupsi E-KTP yang sempat menyeret nama Ganjar Pranowo di Pengadilan, menurut Syamsudin, sesuai pemberitaan di media, nama Ganjar pada gugatan yang terakhir di pengadilan itu sendiri sudah tidak ada. Kalau dilihat dari aspek kepastian hukum bisa dijadikan landasan untuk memahami bahwa Ganjar tidak terlibat korupsi E-KTP.
“Jadi secara material tidak ada landasan yang bisa menyatakan bahwa Ganjar itu menerima, menerima uang dari proses E-KTP itu,” terangnya.
Syamsudin melanjutkan sampai hari ini Ganjar Pranowo memang tidak terbukti menerima aliran dana atau ada indikasi menerima uang haram proyek E-KTP tersebut. “Itu ya berarti juga kami yakini bahwa sesuai tagline beliau tidak korupsi tidak ngapusi. Artinya beliau menjalankan tagline itu,” pungkasnya.