Intel Perkenalkan Listrik tanpa Kabel

Sabtu, 23 Agustus 2008 – 06:54 WIB

SAN FRANCISCO – Telepon tanpa kabel sudah jadi santapan sehari-hari saat ini. Dengan laptop, email dan internet tanpa kabel juga bukan barang langka. Tapi, bahkan laptop pun butuh kabel saat harus mengisi ulang baterenya. Komputer meja bahkan butuh kabel untuk mendapatkan listrik dari colokan (steker).

Tapi, kebutuhan kabel dan colokan listrik untuk menghidupkan komputer atau mengisi batere laptop segera bisa dihilangkan juga. Paling tidak, Intel telah memperkenalkan sistem tenaga listrik tanpa kabel dalam forum tahunan para pengembangnya di San Fransisco, Kamis (21/8).

Dalam kesempatan tersebut, Justin Rattner, chief technology officer Intel, mendemonstrasikan Wireless Energy Resonant Link (sambungan resonan energi tanpa kabel). Tenaga listrik yang disalurkan melalui udara mampu dan menyalakan bohlam 60 watt, lebih besar dibandingkan watt yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kebanyakan laptop. Dan, energi listrik itu ditransmisikan tanpa ada apa-apa di antara pengirim dan penerima.

"Yang jadi pertanyaan tentang listrik tanpa kabel bukan bisakah kita melakukannya, melainkan bisakah kita melakukannya secara aman dan efektif. Kita tahu tubuh manusia tidak terpengaruh medam magnet tapi terpengaruh medan listrik. Karena itu, yang kami lakukan adalah memancarkan energi dengan menggunakan medan magnet, bukan medan listrik,” jelas Josh Smith, salah seorang peneliti di perusahaan penghasil chip komputer tersebut.

Dengan teknologi ini, contoh Smith, bandara, perkantoran, dan gedung-gedung lain bisa didesain untuk menyuplai tenaga listrik bagi laptop, telepon genggam, atau perangkat elektronik lain yang diperasikan di sekitarnya. “Teknologi ini juga bisa dipasang pada komponen komputer, misalnya monitor. Dengan begitu, monitor tersebut akan bisa memancarkan tenaga listrik ke peralatan-peralatan di dekatnya,” tambah Smith.

Namun, Smith mengingatkan, masih dibutuhkan serangkaian studi sebelum temuan ini bisa dilempat ke pasaran. Meski begitu, temuan ini tetap disambut antusias. “Teknologi ini akan meniadakan kebutuhan atas charger. Bahkan, batere pun akhirnya bisa disingkirkan pula. Ini peristiwa yang potensial mengubah dunia,” kata kata Rob Enderle, analis Enderle Group. (AFP/Cnet News/erm/soe)