Intur 2024 Sukses Hadirkan Keistimewaan Kearifan Budaya Lokal Berpadu Seni Masa Kini
Kebudayaan mendorong kreativitas, inovasi, dan rasa kebersamaan yang penting dalam membentuk masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
“Intur 2024 dengan tema Subak tidak hanya menegaskan pentingnya menjaga harmoni, tetapi juga menunjukkan bagaimana budaya dapat menjadi katalis bagi pembangunan yang berkelanjutan, menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan demi masa depan Indonesia yang lebih baik," terang Dirjen Hilmar.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra menambahkan dalam pelaksanaan Intur 2024 yang paling mendasar sebagai landasannya adalah semangat menjaga budaya yang berkelanjutan dan menginspirasi masyarakat luas agar ingin berkarya.
Mahendra mengatakan Mega festival Intur adalah salah satu realisasi upaya pemajuan kebudayaan yang berkelanjutan dengan menyelaraskan pengetahuan lokal dan teknologi masa kini.
"Melalui Intur, kami ingin merangkul banyak lagi kalangan dalam menghidupkan lokalitas budaya dan melindungi sejarah,” ujar Mahendra.
Apresasi Pelaku Seni dan Budaya Terhadap Penyelenggaraan Intur 2024
Dalam Intur 2024 ditayangkan film pendek berjudul Kotak karya aktris Dian Sastrowardoyo di Tonyraka Art Museum, Ubud.
“Melalui film Kotak ingin mendorong masyarakat dapat mencintai alam sekaligus mengajarkan kepada anak-anak kita sebagai generasi penerus untuk menjaga serta melestarikannya,” kata Dian Sastro yang
juga didapuk sebagai ikon Intur 2024.
Pelaku film nasional lainnya, aktor Nicholas Saputra mengungkapkan kekagumannya pada segala seni pertunjukan dalam Intur 2024.