Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

IPSOS: Peta Elektabilitas Bergeser Signifikan, Dukungan Jokowi Kunci Kemenangan

Senin, 11 Desember 2023 – 23:02 WIB
IPSOS: Peta Elektabilitas Bergeser Signifikan, Dukungan Jokowi Kunci Kemenangan - JPNN.COM
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana. Foto: arsip JPNN.com/Nazrul Fathra

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs menggelar survei tatap muka untuk memotret perkembangan dan dinamika elektoral jelang pendaftaran bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden.

Jajak pendapat dilakukan pada 19-28 November 2023, terhadap 2.000 responden yang tersebar di 34 provinsi. 

“Survei ini memotret dinamika elektoral pascapendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden sehingga terjadi perubahan peta elektoral secara signifikan,” ujar Deputi Direktur Ipsos Public Affairs Sukma Widyanti dalam paparannya via daring.

Sukma menjelaskan, dinamika setelah deklarasi calon presiden memberikan efek ekor jas yang cukup signifikan sehingga mengubah peta elektabilitas partai politik.

Dari sisi elektabilitas partai politik, terdapat sepuluh partai yang berpotensi masuk parlemen yaitu: PDIP (20%), Gerindra (19%), Golkar (9%), PKB (9%), Nasdem (7%), PKS (6%), Demokrat (4%), PPP (3%), PAN (3%) dan PSI (2%).

Dibanding survei Oktober 2023, PDI Perjuangan mengalami penurunan 5% sedang PSI menjadi berpeluang masuk parlemen.

“Perlu diperhitungkan juga ke mana arah suara undecided voters terhadap tiga paslon dalam pilpres kali ini. Disukai atau tidak, arah dukungan Jokowi boleh jadi menjadi kunci kemenangan dalam pilpres selain faktor mesin politik parpol dan relawan pendukung dari masing-masing paslon,” katanya.

“Dalam simulasi tiga kandidat perolehan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka menempati posisi teratas (42,66), disusul Ganjar Pranowo–Mahfud MD (22,95%) dan Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar (22,13%), dan tidak jawab sebesar 12,26%,” tuturnya.

Menurut Arif, melonjaknya elektabilitas Prabowo-Gibran dipicu persepsi publik bahwa dukungan Jokowi hampir pasti diberikan kepada pasangan calon nomor urut dua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News