Irjen Ahmad Dofiri: Bila Diperlukan Penegakan Hukum yang Lebih Tegas
jpnn.com, BANDUNG - Proses pilkada serentak di Jawa Barat pada 9 Desember mendatang akan dikawal 12.000 aparat gabungan dari unsur pemerintahan, TNI, dan Polri.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan 8.000 aparat berasal dari pemerintahan dan 4.000 aparat gabungan TNI/Polri.
Selain pemungutan suara, kata Ridwan Kamil, aparat gabungan itu bakal mengawasi protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Pilkada di Jabar belum pernah ada keributan sedikit pun, bahkan di level pilpres yang sangat besar, pilgub juga iklim kondusif sangat luar biasa. Saya kira pasukan TNI dan Polri di Jabar sudah terlatih dan itu yang saya harapkan," kata Ridwan Kamil di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa.
Selain berkoordinasi bersama Kodam III Siliwangi dan Polda Jawa Barat, pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya.
Pasalnya, Kota Depok yang juga melaksanakan pilkada, wilayahnya masuk ke Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya.
"Yang masuk ke Polda Jabar dan Kodam III Siliwangi ada tujuh wilayah, yang satu lagi Kota Depok ada wilayah Polda Metro dan Kodam Jaya," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Sementara itu, Kapolda Jawa Barat yang baru Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan bahwa pihaknya bakal terus mengawasi protokol kesehatan COVID-19, termasuk pada saat kontestasi pilkada.