Irjen Kementan Pastikan Tak Ada Kompromi untuk Koruptor
“Kementan juga mendukung penuh upaya penegakan hukum. Kami memberi apresiasi kepada jajaran Polri beserta Satgas Pangan. Kini lebih dari 497 kasus pangan diproses hukum," kata Justan.
Selain itu, Amran juga membuat daftar hitam atau blacklist berisi 15 importir nakal dan memantau 21 perusahaan. Bahkan, Kementan menerapkan demosi terhadap pegawainya yang tidak disiplin dan inkompeten.
Amran sejak menjadi Mentan sudah melakukan tindakan kepada 1.401 pegawai Kementan melalui demosi, mutasi, bahkan pemecatan pecat, termasuk kepada dua pejabat eselon I yang terindikasi korupsi. Hal ini untuk memastikan Kementan kredibel dan dipercaya untuk menghabisi mafia pangan.
Selain itu, sejak 2017 ada Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang terdiri dari Mabes Polri, Kementan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang bekerja sama untuk memberantas mafia pangan dan tindak penyimpangan distribusi pangan lainnya.
Pengamat ekonomi kerakyatan dari Universitas Trilogi sekaligus Dewan Pembina Indonesia Food Watch Muhamad Karim menilai keberanian Mentan Andi Amran Sulaiman yang menabuh genderang perang melawan mafia pangan patut diacungi jempol. Pasalnya, salah satu problem yang kerap menjadi kisruh suplai pangan di Indonesia adalah mafia pangan yang berkolusi dengan pengambil kebijakan impor.
"Negara seolah-olah tak berdaya mengatasi masalah pangan yang dikuasai mafia. Membongkar mafia pangan ini memang bagaikan melawan tembok, tapi hasilnya sudah tampak dengan berhasilnya ditangkap oknum-oknum mafia pangan. Menteri Amran melawan mafia pangan tak ubahnya perang melawan mafia narkoba," ujar Karim dalam keterangan tertulisnya.
Untuk diketahui, saat ini Mentan Amran tengah gencar menggalakkan program swasembada pangan untuk beberapa komoditas strategis Indonesia. Ketegasan Mentan adalah upaya untuk melindungi jutaan perut bangsa ini, dan karenanya perlu dukungan banyak pihak.
Sementara itu Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi kinerja Mentan Amran yang berhasil menekan inflasi bahan pangan dalam 4 tahun terakhir dari 10,56 persen pada tahun 2014 menjadi 1,26 persen pada akhir 2018. Bamsoet -panggilan akrabnya- juga memuji kinerja Amran dalam menggenjot ekspor pertanian yang meningkat mencapai 29 persen.