Isak Tangis Iringi Pemakaman Dua Bocah yang Dibunuh Sang Ibu
Usai acara adat, sekira pukul 13.00 WIB keduanya dimakamkan di pemakaman milik keluarga tak jauh dari rumah duka. Ratusan orang ikut mengiringi prosesi pemakaman.
Dan lagi lagi, tangisan pilu yang mengiringi pemakaman keduanya. Dari percakapan sejumlah warga, mereka menyayangkan tindakan DS yang tega menghabisi nyawa kedua putranya.
Kepala Desa Motung Edu Manurung turut berdukacita atas meninggalnya RM dan MM. Dia berharap agar semua keluarga yang ditinggalkan lekas terhibur hatinya. “Duka ini bukan hanya keluarga tapi kami semua warga Motung turut berdukacita,” tukas Edu.
Sementara itu, berdasarkan penuturan Dosmar Ambarita keluarga dekat korban, kisah pilu ini terjadi diperkirakan akibat depresi yang dialami ibu korban.
Dosmar menceritakan sebelum terjadi peristiwa nahas tersebut, ibu korban sekaligus besannya menderita penyakit asam lambung yang sudah akut. DS juga dikabarkan baru seminggu pulang dari salah satu Rumah Sakit di Lampung dan sedang rawat jalan.
“Semenjak pulang dari Rumah Sakit, DS sering melamun, tidak seperti biasanya. Itu yang diceritakan suami DS tadi malam,” ujar Dosmar.
Di mata keluarga, terkhusus keluarga suaminya, M Manurung, pelaku DS dikenal sebagai menantu yang baik, ramah dan pekerja keras. Dosmar bahkan menggambarkan DS sebagai menantu yang selalu perhatian dengan keluarga.
Hal ini juga dibenarkan mertuanya. DS hampir tiap minggu menelepon menanyakan kabar kesehatan mertuanya dan kabar keluarga lainnya di Motung.