Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Isi Pidato Adian Ini Menyindir Siapa Ya?

Senin, 15 Mei 2017 – 23:33 WIB
Isi Pidato Adian Ini Menyindir Siapa Ya? - JPNN.COM
Sekjen Pena Aktivis 98, Adian Napitupulu (tengah), bersama dengan sejumlah aktivis 98 dalam acara penutupan refleksi gerakan mahasiswa reformasi 98 di galeri cipta II, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin (15/5). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menjadi penguasa tidak salah di Indonesia. Namun ketika ada pihak yang rela mengorbankan nyawa banyak orang untuk meraih kekuasaan maka hal tersebut harus dilawan. Apalagi jika pihak tersebut rela mengorbankan bangsa yang selama ini diperjuangkan dengan darah dan air mata oleh para pejuang.

"Saya tidak rela kalau itu terjadi, kalau ada orang bagian dari Orde Baru yang usianya sudah sepuh, sudah berhenti saja, istirahat saja. Enggak usah bermimpi menjadi Presiden 2019, enggak perlu," ujar Sekretaris Jenderal Perhimpunan Nasional Aktivis (Pena) 98 Adian Napitupulu saat menutup Refleksi 19 Tahun Reformasi Melawan Kebangkitan Orde Baru di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (15/5) petang.

Menurut Adian, tokoh orde Baru yang masih bercita-cita menjadi presiden di 2019, sebaiknya memberi kepercayaan pada generasi muda. Bukan justru berupaya mewujudkan impian dengan cara-cara yang tidak baik.

"Berikan saja kami kepercayaan untuk memperbaiki bangsa yang kalian hancurkan selama 32 tahun. Kalian sudah menghancurkan bangsa ini 32 tahun dan kami tidak mau berjudi menyerahkan bangsa ini kepada kalian," kata Adian.

Sayangnya, Adian tidak menyebut siapa tokoh yang dimaksud. Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ini hanya menyatakan seluruh aktivis 98 dan pejuang kemanusiaan lainnya sepakat menggalang kekuatan, demi menjaga keutuhan NKRI tetap terjaga dengan baik.

"Saya ingatkan, reformasi tidak didapat dengan gratis. Reformasi di dalamnya ada darah, ada nyawa sekian banyak orang," pungkas Adian.(gir/jpnn)

Menjadi penguasa tidak salah di Indonesia. Namun ketika ada pihak yang rela mengorbankan nyawa banyak orang untuk meraih kekuasaan maka hal tersebut

Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News