ISIS Coba Musnahkan Warga Yazidi, Para Perempuan ini Bertahan Hidup dalam Kekhalifahan
Ahmad juga mengakui bahwa ada seorang budak Yazidi yang tinggal di rumahnya, tapi dia diperlakukan "seperti anak perempuan" dan dia adalah milik putranya yang sudah meninggal.
Sarab dan Tayseer membantah keterangan ini. Keduanya menuduh ditahan oleh Mohammed Ahmad, bukan oleh putranya.
Saat ditemui oleh ABC News di penjara, Ahmad membantah tuduhan kedua perempuan Yazidi itu, termasuk tuduhan pemerkosaan.
"Itu cuma tuduhan, sama sekali tidak benar," katanya
Dia sekarang mengaku bahkan tidak pernah melihat budak Yazidi milik putranya.
Tuduhan terhadap perempuan Australia
Korban selamat Yazidi lainnya, yang minta namanya disebut "S" saja, mengaku menyaksikan seorang perempuan Australia menahan seorang gadis Yazidi berusia 10 tahun.
Perempuan Australia itu menyebut tahanannya dengan nama "Huda".
S menceritakan dia ditahan sebagai budak tak jauh dari rumah para penculik Huda di Raqqa dan dipaksa untuk tinggal selama dua bulan dengan keluarga itu.