ISIS Terdesak di Negeri Asalnya, Indonesia Harus Semakin Waspada
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menyatakan, terorisme adalah ancaman nyata dan bukan kabar bohong pengalih isu. Menurutnya, ancaman terorisme di Indonesia justru semakin mengingkat seiring semakin terdesaknya kelompok Islamic States of Iraq and Syria (ISIS) di Irak dan Suriah.
Hasanuddin mengatakan, ISIS yang semakin terdesak telah menyasar negara-negara di Asia Tenggara. “Mereka bergerak sporadis ke Filipina, Indonesia dan Malaysia," ujar Hasanuddin melalui layanan pesan singkat, Jumat (23/12).
Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan, seiring semakin dekatnya Natal dan tahun baru, maka kewaspadaan pun harus ditingkatkan. Meski intelijen terus bergerak mengendus sel-sel teror, katanya, namun peran masyarakat tetap dibutuhkan agar terorisme tak menyebar.
"Target mereka hampir sama yaitu aparat atau gereja, sehingga harus diwaspadai saat Natal dan tahun baru. Namun itu bisa dihindari bila masyarakat turut berpartisipasi memberikan informasi yang mencurigakan,” tegasnya.
Mantan sekretaris militer kepresidenan di era Presiden Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menambahkan, masyarakat bisa berpartisipasi dalam mencegah terorisme dengan bersikap selektif saat menyewakan rumah kontrakan ataupun indekos. “Rumah kontrakan dan indekosan harus saling mengenal,” tegasnya.
Selain itu, katanya, imigrasi sudah semestinya bisa menyaring warga asing yang mau masuk ke Indonesia. “Imigrasi harus ketat dalam memfilter warga negara asing yang masuk ke Indonesia," tuturnya.
Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, terorisme di Indonesia merupakan bagian dari jaringan internasional. Indikasinya pun jelas. Hasil penggerebekan terhadap terduga teroris di Tangerang Selatan, Payakumbuh, Deli Serdang dan Batam mengindikasikan ada jaringan internasional yang terlibat.
"Kegiatan teroris harus diwaspadai, karena jaringan yang bergerak adalah jaringan internasional. Indikatornya, kejadian di Tangerang Selatan, Payakumbuah, dan Deli Serdang itu bersamaan dengan aksi teror bom di Yaman dan Turki," ungkap Hasanuddin.