Israel Mulai Menebar Maut di Syria
Sejak awal pecahnya perang Syria, Hizbullah yang didukung Iran menyatakan keberpihakannya kepada Damaskus. Karena itu, dalam perang Syria, Israel berseberangan dengan Rusia dan Iran yang mendukung Assad.
Pangkalan T-4 yang Februari lalu juga menjadi sasaran aksi militer Israel itu tidak hanya penting bagi Rusia, tapi juga Iran. Seperti Rusia, Iran lebih sering menggunakan pangkalan tersebut ketimbang pangkalan yang lain.
Selain karena letaknya yang strategis, dekat dengan Homs dan Palmyra, Israel yakin pangkalan itu menjadi lokasi pertemuan Iran dan Hizbullah. Israel yakin Iran memasok senjata Hizbullah.
Sebelum muncul pernyataan Moskow dan Damaskus yang menunjukkan Israel sebagai pelaku serangan kemarin, tuduhan sempat mengarah pada Amerika Serikat (AS).
Sebab, Presiden Donald Trump bersumpah bakal membalas Syria atas serangan gas mematikan di kawasan Douma pada Sabtu (7/4). Ketika itu, Trump bahkan menyebut Assad ”binatang” karena kembali melancarkan serangan kimia dalam wujud gas.
”Banyak nyawa melayang, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam serangan kimia tak masuk akal di Syria. Kawasan yang terdampak diisolasi dan dikepung pasukan Syria.Presiden Putin, Rusia, dan Iran harus bertanggung jawab karena membekingi Assad si binatang. Mahal harga yang harus dibayar,” cuit Trump di Twitter Minggu (8/4) sebagaimana dilansir Reuters.
Ancaman itu sempat membuat Washington banjir kritik. Sebab, Washington dianggap sebagai pelaku serangan di T-4. Namun, Gedung Putih tegas membantah tuduhan tersebut.
Pentagon menegaskan bahwa AS sama sekali tidak terlibat dalam aksi kemarin. ”Tapi, kami terus memantau perkembangan yang terjadi dan tidak berhenti mendukung upaya diplomasi untuk mengusut serangan kimia di sana,” terang Pentagon. (hep/c17/dos)