Israel Mulai Menebar Maut di Syria
jpnn.com, DAMASKUS - Pangkalan udara Syria, Tiyas alias T-4, porak-poranda. Kemarin, Senin (9/4) sedikitnya delapan rudal menghantam fasilitas militer yang terletak di dekat Homs tersebut. Sekitar 14 nyawa melayang dalam serangan itu. Syria dan sekutunya, Rusia, menuding Israel berada di balik aksi maut tersebut.
Kantor Berita Syria, SANA, melaporkan bahwa rudal Israel itu ditembakkan dari jet tempur F-15. Pesawat-pesawat militer tersebut terbang di zona udara Lebanon.
Senada dengan laporan itu, Kementerian Pertahanan Rusia memastikan Israel adalah pelaku serangan. ”Ada delapan rudal. Lima di antaranya berhasil ditembak jatuh.” Demikian keterangan tertulis Moskow sebagaimana dikutip BBC.
Tiga rudal yang gagal dicegat itu menghantam sisi barat pangkalan udara yang selama ini lebih sering digunakan pasukan Rusia tersebut. Mengutip sumber di Kementerian Pertahanan Rusia, Interfax menyatakan bahwa ada dua F-15 yang terlibat.
Namun, Israel bungkam. Selama ini, Israel memang tidak pernah membantah atau mengakui tuduhan Damaskus atau Moskow tentang serangan di Syria.
Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan bahwa serangan di T-4 merenggut 14 nyawa dan melukai belasan lainnya. Bukan personel militer Syria saja yang tewas, melainkan juga beberapa serdadu dari negara lain.
Di T-4, ada pasukan paramiliter Iran, Iraq, dan Lebanon pula yang mendukung Assad. Sayang, tidak ada laporan pasti mengenai korban tewas maupun luka.
Associated Press menuliskan bahwa sasaran Israel di Syria, sebenarnya, bukanlah pasukan pendukung Presiden Bashar Al Assad, melainkan Hizbullah.