Istri Diberi Uang Melimpah, Hampa Kasih Sayang, Simpan Mayat Bayi di Lemari Pendingin
Dari kondisi itu, Fanny melihat tidak ada niat bagi SFH untuk membunuh anaknya melalui perencanaan yang matang. Semua karena kondisi yang tidak berpihak kepada SFH.
Selain itu, pascamelahirkan, bayi tersebut sebenarnya masih bergerak. Namun, karena melahirkan tidak di tempat semestinya ditambah kondisi SFH yang kehilangan tenaga, bayi tersebut tidak tertolong karena sulitnya SFH meminta pertolongan.
Mendapatkan bayinya dalam kondisi tidak bernyawa, SFH bingung dan tidak punya ide. Karena panik, SFH memasukkan ke kulkas agar tidak diketahui orang. Setelah dua hari, ia bawa ke tempat usaha pencucian mobil suaminya untuk disimpan di dalam freezer hingga baru ketahuan pada Rabu (2/8) lalu.
Atas apa yang digali oleh P2TP2A Tarakan, Fanny mengaku pihaknya akan memberikan pendampingan kepada SFH hingga proses hukum selesai. Bagitu juga dengan anak pertamanya. Pasalnya, ini sudah masuk dalam kasus perlindungan anak dan perempuan.
“Jangka waktu ke depan saya juga mau ketemu dengan ibunya, mau lihat kondisi anak pertamanya,” ujar Fanny.
Sementara itu, tekanan yang dihadapi SFH selama ini, ditambah lagi kasusnya yang terungkap ke publik, dikhawatikan bakal mengganggu kondisi psikisnya. Karena itu, Fanny juga meminta kepada masyarakat agar tidak menyudutkan.
“Foto-foto dihapus, apalagi bayinya. Saya sudah ungkapkan bahwa bullying visual bisa lewat FB (Facebook). Artinya, stop hujat dia (SFH),” pintanya. (mrs/fen)