Istri Diberi Uang Melimpah, Hampa Kasih Sayang, Simpan Mayat Bayi di Lemari Pendingin
Namun, harapan itu tidak terwujud karena terkendala persyaratan akta kelahiran yang tidak tercantum nama ayahnya. Sebab, SL merupakan istri siri.
“Ketika si kakak lahir, anak pertama, dua tahun setengah, baru kemarin, penerimaan siswa baru mau dimasukkan sekolah. Ini sumber stres pertama. Alasannya akta kelahiran tidak ada nama ayah,” tuturnya.
Menurut Fanny, pola pikir SFH yang masih kekanak-kanakan (chieldies berdasarkan hasil tes psikologi), membuatnya tidak tahu harus berbuat apa ketika itu. Ia hanya bisa mengungkapkan keluhannya kepada suami yang kemudian dijanjikan akan diurus.
Namun, kenyataan berkata lain. Menurut pengakuan SFH kepada Fanny, suaminya hanya datang sebulan atau dua bulan sekali. Selain itu, DH juga jarang berkomunikasi dengan SFH. Ditambah lagi lingkungan perumahannya yang perhatian membuat SFH tertekan dengan kondisinya.
Fanny juga mengatakan, SFH sering meminta kepada suaminya untuk dinikahi secara resmi. Namun, suaminya hanya menjanjikan saja. Sampai saat ini, status SFH masih istri siri.
“Itu sudah diulang-ulang dari sejak anaknya ditolak (masuk sekolah). Tapi dalam bahasa SFH, bapak itu sempat menjanjikan saja,” bebernya.
Ketika sedang mengandung anak kedua pun, SFH merasa seolah suaminya tidak mau tahu akan kondisinya yang sedang hamil. Menurut Fanny, SFH memang mengaku suaminya pernah menanyakan kondisi perutnya yang sedikit membesar. Namun, karena terlanjur melihat sikap suaminya, SFH hanya diam saja.
Akhirnya saat akan melahirkan anak keduanya pada 28 Mei lalu, SFH yang ketika itu hanya sendiri di rumah tanpa suami dan ibunya, nekad melahirkan sendiri dengan kondisi yang tidak pada tempat semestinya, yakni di kamar mandi. SFH pun, lanjut Fanny, tidak bisa meninggalkan rumah ketika itu, karena anak pertamanya yang sedang tertidur.