Istri Polisi yang Digerebek di Hotel Bintang 5 Buka Suara, Pernah Laporkan Suami ke Propam, Tetapi
"Awalnya saya diizinkan, tetapi setelah dua hari saya dijemput dan pamit dengan orang tua. Di rumah kontrakan, saya tidak mau turun karena tangan saya diborgol. Dia baru melepas borgolnya setelah masuk ke kamar,” beber wanita yang lulusan kebidanan itu.
EP mengaku juga dia pernah berkesempatan memberi tahu kepada keluarga telah menjadi korban kekerasan yang dilakukan suaminya.
"Saat itu, handphone Ade yang tertinggal saya pakai untuk mengirim foto-foto luka lebam di tubuh saya kepada bibi. Keluarga saya langsung marah," ucap EP.
Setelah itu, EP membuat laporan ke Polres Banyuasin dalam kasus KDRT.
Sekitar sebulan kemudian dia lantas mencabut laporan itu.
Namun, tak lama kemudian kekerasan kembali dia terima dan lebih parah, sehingga EP kembali melaporkan suaminya ke Polres Banyuasin.
"Saya dianiaya, saat berada di rusun Polres Banyuasin. Leher dicekik dan ditendang. Kejadiannya disaksikan oleh seorang polwan yang tinggal di depan rumah kami. Polwan itu tahu karena anak saya menangis terus dan membuat tetangga curiga," beber EP.
"Bodohnya saya, karena bujuk rayunya, laporan tersebut dicabut lagi dengan perjanjian Bripda Ade Pratama tidak akan mengulangi lagi," sesal EP.