Isu Gender Sampai Caleg yang Gagap
Rabu, 28 Januari 2009 – 09:33 WIB
Teks dan lakon drama “Lisystrata” karya Aristophanes yang membeberkan “mogok seks” yang dilakukan penduduk perempuan Sparta dan Athena ketika kedua negeri itu mabuk berperang, adalah contoh betapa berdayanya kaum perempuan. Terbukti perang berhenti tanpa reserve, dan pernah dipentaskan dengan bagus oleh Bengkel Teater Rendra berpuluh tahun silam di Jakarta.
Barangkali, patutlah direnungkan bahwa kesempatan untuk dipilih dengan suara terbanyak juga terbuka bagi caleg perempuan. Tak hendak menakut-nakuti bahkan jumlah pemilih perempuan pun lebih banyak dibanding pemilih lelaki. Toh, tidak selalu absolutnya pemilih perempuan akan memilih caleg perempuan, juga tidak mutlak pemilih lelaki memilih caleg lelaki. Jadi haraplah berkompetisi secara fair.
Mungkin, yang tetap mengganjal adalah perkara keterwakilan perempuan (dan lelaki) di parlemen. Apakah mereka harus hadir secara fisik atau secara aspirasi dan gagasan? Sebaiknya, memang dua-duanya. Tetapi jika belum mungkin oleh berbagai faktor, yang paling prinsipil adalah keterwakilan secara gagasan dan apirasinya.