Isu Persoalan Internal, Dana Hibah KNPI Belum Dicairkan
Grandy yakin OKP memiliki militansi yang kuat dan tidak akan menjadikan keterlambatan ini sebagai gangguan yang berarti.
“Saya yakin bahwa OKP memiliki militansi yang kuat. Aneh jika ada OKP yang merasa terganggu dengan macetnya dana 10 juta per tahun sementara kebutuhannya jauh dari itu.Terbukti hingga hari ini banyak OKP tetap eksis bahkan tanpa bantuan dana dari pemerintah sama sekali," tegasnya.
Hal senada disampaikan Muchamad Sukma Abdillah, Wakil Ketua BM Kosgoro Jawa Barat.
Menurutnya OKP hanya dijadikan sebagai alasan oleh pihak tertentu untuk melakukan pencairan hibah padahal belum tentu dana OKP tersebut benar-benar diserap oleh yang berhak.
“Berapa banyak OKP yang betul-betul menyerap anggaran itu? Jika ada yang tidak menyerap apakah dananya dikembalikan ke kas negara? Saya pikir transparansi dan akuntabilitas masih jadi persoalan yang harus dibenahi dalam tubuh KNPI penerima hibah.” ujarnya.
Aktivis yang akrab disapa Uma ini berpendapat bahwa kegaduhan yang ada di KNPI Jawa Barat saat ini bukan mengenai aspek legal formal, tetapi mengenai dana hibah KNPI yang biasanya dinikmati secara bancakan oleh para oknum.
“Seperti penerima dana hibah lainnya, KNPI semestinya diperiksa oleh institusi-institusi pengawas dan penegakan hukum agar tidak menimbulkan prasangka akibat rendahnya keterbukaan dalam pengelolaan dana.” pungkasnya.(rmo/jpnn)