ITD Unair Teliti Potensi Zingiberaceae Jadi Tanaman Obat Anti-HIV
jpnn.com, SURABAYA - Obat antiretroviral (ARV) untuk HIV memiliki efek samping jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, yaitu menimbulkan resistensi obat.
Dari permasalahan itu peneliti Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan peneliti Farmasi Bahan Alam Jurusan Farmasi Universitas Tadulako (UNTAD) Palu terkait uji kandidat tanaman obat sebagai anti HIV.
Peneliti HIV-1/AIDS ITD Siti Qamariyah mengatakan tim peneliti Universitas Tadulako berkontribusi dalam hal ekstraksi dan karakterisasi senyawa dari Zingiberaceae.
"Tim peneliti dari laboratorium HIV ITD UNAIR merupakan satu-satunya laboratorium di Indonesia yang memiliki isolat virus HIV. Sehingga berkontribusi dalam melakukan uji anti-HIV nya secara in-vitro," kata dia tertulis, Minggu (13/6).
Siti mengatakan zingiberaceae merupakan ramuan abadi yang banyak tumbuh di daerah subtropis dan iklim tropis di Asia dan Pasifik. Menurutnya, tanaman itu ditemukan di daerah Taman Nasional Lore Lindu (LLNP) Sulawesi Tengah.
Tanaman itu juga digunakan secara tradisional suku Topo Baria sebagai obat-obatan, penyedap rasa makanan, dan pembungkus makanan.
“Ada tiga spesies endemik tumbuhan Zingiberaceae di Sulawesi Tengah, yaitu Alpinia eremochlamys K. Schum, Etlingera ? exuosa A.D. Poulsen, dan Etlingera acanthoides A.D. Poulsen,” ungkap dia.
Dalam tumbuhan yang diteliti itu, ditemukan ekstrak metanol rimpang Alpinia galanga yang menunjukkan aktivitas penghambatan yang kuat pada replikasi virus HIV pada gen protease (PR).