Iwan Tak Mahal Beri Pujian

Jumat, 26 September 2008 – 04:49 WIB

Iwan Fals bersama istri.

JAKARTA – Virgiawan Listanto alias Iwan Fals termasuk musisi senior yang sangat menghargai musisi pendatang baru. Dia mengapresiasi para juniornya selama karya yang dihasilkan merupakan karya seni yang jujur dan berkualitas.

Iwan juga tidak mahal memberikan sanjungan kepada musisi muda berprestasi. Salah seorang di antaranya Afgan. ”Satu kebanggaan tersendiri saya bisa ketemu Afgan. Saya dengar dia belum lama ini dapat penghargaan,” pujinya ketika ditemui di acara Trans7 di gedung Trans TV Rabu malam (24/9).

Bagi Iwan, musisi pendatang baru tidak kalah berkualitas dibanding yang sudah senior. Terbukti, di album Iwan, In Collaboration With, yang rilis beberapa tahun lalu, suami Rosanna itu menerima karya musisi muda. Misalnya, Kikan Cokelat, Piyu Padi, Pongky ’’Jikustik”, Eross Sheila on 7, dan Ahmad Dhani. Di album berikutnya, Iwan juga menyanyikan lagu milik Rieka Ruslan berjudul Izinkan Aku Menyayangimu.

Tembang-tembang karya musisi muda tersebut juga laris manis di pasaran. Salah satunya, Aku Bukan Pilihan yang diciptakan Pongky ’’Jikustik” menduduki urutan teratas di beberapa tangga lagu Indonesia. Khusus yang satu itu, Iwan berniat berduet dengan Pongky dalam rangka memeriahkan Lebaran di konser yang diselenggarakan Trans7.

Bedanya, kali ini Iwan tidak menyanyi. Pongky-lah yang akan melantunkannya. ”Mas Iwan mengiringi dengan main gitar. Kayak anak band begitu,” ucap Pongky. ”Alhamdulillah, rezeki Lebaran,” sahut Iwan.

Menurut Iwan, nuansa lagunya akan berbeda. Selain karakter vokal yang berbeda, nada lagu sedikit diubah. ”Buat saya sih menarik. Biasanya, kalau saya yang nyanyi dari kunci D, Pongky di F. Jadi lebih bersemangat. Kalau saya agak melankolis,” papar Iwan.

Selain berkolaborasi dengan satu lagu itu, Iwan akan menyanyikan tiga lagu lain yang sudah tidak asing, yakni Bento, Pesawat Tempur, dan Libur Kecil Kaum Kusam.

Iwan mengatakan, meski tidak merilis lagu religi seperti kebanyakan musisi sekarang, pada dasarnya lagu-lagu miliknya sejak 1980-an sudah bernapas agama. ”Selalu ada unsur keagamaan. Termasuk, Bento atau Yang Terlupakan. Jadi, tidak terlalu khawatir,” ujarnya. (gen/tia)